/ Berita / Dari Tanah ke Sawah - Pembuatan Sumur Jaringan Iri...
Back Kembali ke Berita

Dari Tanah ke Sawah - Pembuatan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)

15 Oktober 2025 BWS Sulawesi III Palu
Dari Tanah ke Sawah - Pembuatan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)

Kementerian PU melalui BWS Sulawesi III Palu melaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 demi percepatan swasembada pangan nasional. Setiap tahapan proses yang rinci, dari Logging Disain hingga Uji Pemompaan, adalah manifestasi komitmen teknis kami dalam menjamin pasokan air irigasi yang andal dan berkualitas. Infrastruktur air ini merupakan kunci strategis untuk ketahanan pangan.

Berikut adalah tahapan pembuatan sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT):


Tahap I - Pengeboran

  1. Persiapan, Mobilisasi, dan Persiapan Lokasi: Tim menyiapkan perizinan dan seluruh alat berat (seperti menara bor dan pompa) lalu memindahkannya ke lokasi proyek;
  2. Drilling Pilot Hole: Pengeboran awal dengan diameter kecil untuk mengecek kondisi geologi dan mencari sumber air;
  3. Logging Design: Setelah lubang awal selesai, data geologi diukur untuk mendesain posisi pipa, saringan, dan lapisan kerikil yang paling efektif;
  4. Reaming: Lubang yang sudah ada diperbesar hingga mencapai diameter akhir yang dibutuhkan untuk pemasangan pipa sumur;
  5. Instalasi Konstruksi: Pemasangan fisik pipa selubung (casing), saringan (screen), dan lapiran kerikil (gravel pack) ke dalam lubang.


Tahap II - Development

Fase ini sangat krusial untuk memastikan air yang dihasilkan sumur bersih.

  • Air Lift: ini adalah salah satu teknik utama yang digunakan. Udara bertekanan disuntikkan ke dalam sumur untuk mendorong air dan semua sisa lumpur bor serta sedimen halus ke permukaan. Proses ini membersihkan saringan dan lapisan kerikil, sehingga air bisa mengalir dengan lancar.


Tahap III - Uji Pemompaan

Ini adalah tahap verifikasi untuk mengukur kinerja sumur.

  • Uji Pemompaan: sumur dipompa secara terus-menerus selama beberapa jam atau bahkan hari untuk mengetahui debit air )jumlah air yang bisa dihasilkan per jam) dan mengukur penurunan muka air.

Selama proses ini, sampel air juga diambil secara berkala untuk dianalisis di laboratorium guna menentukan kualitasnya.


Tahap IV - Penyelesaian

Ini adalah finalisasi proyek di lokasi.

  • Penyelesaian: setelah semua uji selesai, sumur disempurnakan. Bagian atas sumur ditutup dengan beton dan sipasang penutul besi (well cap) untuk keamanan, serta dilengkapi dengan patok tanda.


Tahap V - Demobilisasi

  • Demobilisasi: semua alat berat, mesin bor, dan peralatan lainnya yang telah digunakan di lokasi proyek dibongkar dan dipindahkan. Lahan proyek dikembalikan ke kondisi semula atau dirapikan.


Proses ini bukan sekadar pengeboran, melainkan aksi strategis Kementerian Pekerjaan Umum untuk menjamin pasokan air irigasi yang merupakan kunci utama menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.

Harapan kami, keberadaan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) ini dapat menjadi solusi permanen terhadap ketahanan air, mewujudkan stabilitas pasokan yang esensial, serta berkontribusi nyata bagi tercapainya swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di seluruh wilayah Indonesia.



#SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri

Foto Kegiatan

Dari Tanah ke Sawah - Pembuatan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)

Bagikan Postingan Ini